Tarian ini sering ada di drama sejarah korea. Tarian istana Korea adalah tarian Korea yang dipentaskan di istana. Tarian ini ditampilkan oleh para penari profesional untuk tujuan kesenangan dan memiliki karakter yang berbeda dari tarian festival istana atau tarian rakyat yang mengikutsertakan orang-orang untuk menari bersama. Berdasarkan lukisan di makam dinding Goguryeo, dipercaya tarian istana Korea telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan.
Tari istana dinamakan juga Jeongjae yang
dapat bermakna "dedikasi kepada raja", "membayar upeti",
atau "mempertunjukkan bakat" dimana sangpenari memperlihatkan
kesenian dan bakatnya kepada seseorang yang berkedudukan lebih tinggi. Jeongjae
mencakup makna yang luas, tidak hanya lagu dan tari, namun juga akrobat, berjalan di atas tali,
dan berbagai aksi pertunjukkan lain yang dipentaskan di pesta-pesta istana.
Istilah Jeongjae diciptakan dan digunakan secara luas semenjak
zaman Dinasti Joseon dan dapat dijumpai pada
perayaan-perayaan nasional, pesta istana, hiburan untuk utusan asing, anggota
keluarga kerajaan atau bangsawan. Hal-hal yang terkandung di dalamnya termasuk
puji-pujian terhadap kerajaan, harapan akan panjang umur, kesehatan dan
jasa-jasa raja, serta kedamaian dan kemakmuran negeri. Negara mengelola semua
hal yang berkaitan dengan pementasan Jeongjae seperti melatih dan mengatur para
penari yang terdiri atas gisaeng berbakat, anak
laki-laki dan musisi dan juga menciptakan dan menghimpun pertunjukkan
Jeongjae baru.
Proses penciptaan sebuah tarian istana dimulai dengan menulis
lirik dan memilih nama tarian, lalu menambahkan komposisi musik dan
gerakan tarian. Keunikan tari istana Korea adalah gerakannya dinarasikan dari
cerita yang tertuang dalam lirik lagu dari awal
sampai akhir pertunjukkan. Lagu-lagu tersebut digolongkan menjadi nama-nama
berbeda bergantung kepada siapa yang menyanyikan dan kapan dinyanyikan. Lagu
yang dinyanyikan oleh penari dinamakan changsa yang berbunyi ungkapan atau
kalimat naratif. Tari istana Korea lebih bergantung kepada lagu dibanding gerakan
untuk mengekspresikan cerita, sehingga gerakan-gerakan tari tidak berhubungan
erat dengan cerita.
Para penari istana mengenakan selendang lengan panjang yang
dinamakan hansam dan saat menyanyikan changsa,
mereka menyembunyikan mulut mereka di belakang hansam tersebut. Kecantikan tari
istana ini tidak hanya dipandang dari gerakannya, namun keseluruhan pementasan
dimaksudkan untuk menyenangkan hati penonton. Di suatu pementasan
Jeongjae, raja danratu duduk di
bagian depan, para pejabat kerajaan atau tamu
duduk masing-masing di depan mejanya dan pemusik di arah selatan dan para
penari berada di tengah-tengah. Saat para penonton saling bercengkrama dan
menikmati minuman,
para penari mulai menari dengan perlahan dan mengayunkan selendang untuk
menciptakan gerakan yang indah, terutama saat tiap gelas minuman dituangkan.
Sebagian besar tarian istana ditarikan secara berkelompok dan
mereka menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan dengan tema tarian. Kostum dan
perhiasan di kepala dibuat semenarik mungkin dan perlengkapan dalam tarian
dibuat tampak nyata, besar dan meriah.
Perasaan dan emosi pribadi tidak diekspresikan dalam
pertunjukkan tari istana. Musik pengiring berjalan lambat dan gerakan yang
mengikutinya juga harus elegan dan lembut seakan-akan para penari benar-benar
menghidupkan kenyataan. Hal ini menunjukkan keanggunan tarian ini diungkapkan
lewat gerakan gemulai dan garis lekuk tubuh penari. Gerakan tari istana Korea
benar-benar lambat dan hati-hati sehingga ada saat-saat yang dinamakan
"dinamisme diam", atau dengan kata lain diam yang tampak bergerak dan
gerakan yang tampak diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar